BERITA UTAMA

Dorongan Penyegaran di Golkar Payakumbuh Menguat, Wirman Putra Dinilai Paling Siap Pimpin DPD II

Wirman Putra Datuak Rajo Mantiko Alam Ketua DPRD Payakumbuh (ist) PAYAKUMBUH — Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kota Payakumbuh,...
BERITA UTAMA

Sejarah Baru, Payakumbuh di Bawah Wako Zulmaeta Sukses Gelar Indonesia’s Horse Racing Cup II.

Payakumbuh—PAYAKUMBUHPOS, Sejarah baru tercipta di dunia pacu kuda Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia's Horse Racing Cup yang selama ini hanya...
BERITA UTAMA

Rezka Oktoberia Meski Tak Lagi di DPR RI, hadirkan 26 Titik Irigasi P3TGAI di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota.

LIMA PULUH KOTA — Meski tidak lagi menjabat sebagai anggota DPR RI, kepedulian Rezka Oktoberia terhadap masyarakat tidak pernah pudar....
BERITA UTAMA

Wali Kota Payakumbuh Zulmaeta Resmi Menutup Kejuaraan Tenis Meja 2025.

PAYAKUMBUH — Kejuaraan Tenis Meja Piala Wali Kota Payakumbuh 2025 resmi berakhir, Minggu (10/8), di GOR Nan Ompek, Tanjung Pauh....
BERITA UTAMA

Marta Emmelia Bongkar Dugaan Pemalsuan Saham oleh Suami, Polisi Anggap Urusan Pribadi.

Pekanbaru — Laporan dugaan pemalsuan tanda tangan yang melibatkan nama seorang notaris dan seorang suami, berakhir di meja penyidik dengan...

At Taqwa Islamic Festival Kenalkan Masjid Ramah Anak dengan Lomba Mewarnai

Batang – Pengurus Masjid At Taqwa Desa Sidorejo Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang menggelar Lomba Mewarnai sebagai rangkaian At Taqwa Islamic Festival ( AI fest ) yang dilaksanakan di Aula Masjid pada Jum’at (1/11/2024) kemarin.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa Ahmad Musyafa’ menyampaikan bawah pengurus masjid terus berkomiten menjadikan masjid sebagai wadah berkreasi bagi anak-anak.

“Lomba mewarnai ini diharapkan mampu mengenalkan anak-anak pada lingkungan masjid, sehingga menjadi dekat dengan masjid,” ungkapnya.

Menurut Musyafa’ Lomba Mewarnai menjadi ajang untuk mengembangkan kreativitas, memberikan pengalaman menyenangkan, belajar bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.

“Selain itu, kegiatan ini menjadikan anak-anak sudah tidak lagi merasa angker dan takut dengan masjid,” tegasnya.

Selama ini, kata Musyafa’, masjid selalu menakutkan dikalangan anak-anak. Karena, anak-anak selalu dibentak ketika memiliki kesalahan kecil di masjid.

“Sehinga, anak-anak akan terus takut berada di masjid, yang mana sebagai pusat rumah ibadah umat islam,” jelasnya.

Ketua Pelaksana Ai Fest Ahmad Nur Alfi mengatakan, lomba mewarnai telah diikuti 21 anak kategori usia 3 sampai 5 tahun, dan 63 anak kategori usia 6 sampai 8 tahun, yang diharapkan mampu memberikan pengalaman berharga dan menumbuhkan rasa percaya diri tidak sebatas kompetisi.

“Namun, menjadikan masjid sebagai ruang belajar yang mengembirakan,” ungkapnya.

Alfi menjelaskan bahwa kegiatan Ai Fest mulai dari lomba mewarnai, donor darah, khitanan massal sampai aksi solidaritas kemanusiaan untuk Palestina, merupakan semangat generasi muda untuk mejadikan masjid sebagai pusat perdaban kembali.

“Masjid sebagai rumah ibadah yang ramah semua kalangan tanpa melihat darimana dia berasal,” jelasnya.

Kita melihat, sambungnya, rumah ibadah selama ini membuka ruang hanya untuk kalangan yang lulusan dari pondok pesantren dan dari kalangan orang menengah keatas.

“Kami berharap dimulai dari sekarang, dengan semangat bersama kita berjuang untuk menjadikan masjid sebagai ruang untuk semua kalangan,” pungkasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *